www.radarharian.id – PT Pertamina (Persero) baru saja melakukan perubahan strategis dengan menetapkan jajaran direksi baru di subholding hulu. Langkah ini diambil untuk mendorong efisiensi dan kinerja yang lebih baik dalam pengelolaan sumber daya energi di Indonesia.
Salah satu perubahan signifikan adalah pengangkatan Awang Lazuardi sebagai Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi (PHE). Keputusan ini diungkapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang berlangsung sebelumnya, dan resmi diumumkan pada tanggal 8 Juli 2025.
Sekretaris Perusahaan PHE, Hermansyah Y Nasroen, menyampaikan bahwa perubahan kepemimpinan ini merupakan langkah yang direncanakan untuk membawa perusahaan menuju era efisiensi dan inovasi. Ia menegaskan bahwa keputusan ini sepenuhnya berada di tangan pemegang saham.
Dalam keterangan resmi tersebut, disampaikan bahwa perubahan di jajaran direktur diharapkan dapat memberi dampak positif terhadap ketahanan energi nasional. Dengan susunan baru, perusahaan bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan inovasi dalam bidang energi.
Perubahan ini bukan hanya terbatas pada pengangkatan direktur utama saja. Selain Awang Lazuardi, ada nama lain yang juga dipercaya mengisi posisi penting dalam perusahaan, seperti Dannif Danusaputro sebagai Direktur Investasi dan Pengembangan Bisnis.
Di sisi lain, Whisnu Bahriansyah yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur SDM dan Penunjang Bisnis, kini mengubah perannya menjadi Direktur Manajemen Risiko. Posisi yang ditinggalkan oleh Whisnu diisi oleh Ery Sulistyo Sutikno, memperlihatkan dinamika yang terjadi dalam jabatan direktur ini.
Dengan formasi direksi yang baru, harapan besar tertuju pada kemampuan mereka untuk beradaptasi dan mendorong inovasi demi kepentingan perusahaan serta masyarakat luas. Energi menjadi salah satu sektor vital yang harus dikelola dengan baik demi masa depan bangsa.
Visi dan Misi Baru di Lingkungan Perusahaan Energi
Visi baru yang diusung oleh jajaran direksi ini adalah menciptakan perusahaan energi yang berkelanjutan. Tidak hanya fokus pada keuntungan, tetapi juga pada dampak sosial dan lingkungan dari setiap kebijakan.
Misi ini sangat penting mengingat tantangan yang dihadapi sektor energi tanah air semakin kompleks. Oleh karena itu, strategi inovatif dan kolaboratif diharapkan dapat memberikan hasil yang signifikan.
Langkah untuk beralih ke sumber energi terbarukan pun menjadi salah satu prioritas utama yang diusung oleh direksi baru. Kehadiran teknologi baru dan pengetahuan untuk mendukung transisi ini sangat diharapkan tapi membutuhkan kolaborasi yang baik dari berbagai pihak.
Dalam menghadapi situasi pasar yang terus berubah, perusahaan juga perlu beradaptasi dengan cepat. Inovasi dalam pengembangan produk dan manajemen risiko menjadi kunci untuk meningkatkan daya saing.
Pentingnya Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pergeseran dan penempatan jabatan baru di PHE diharapkan dapat menstimulasi pengembangan sumber daya manusia yang lebih baik. Ery Sulistyo Sutikno yang kini menjabat sebagai Direktur SDM dan Penunjang Bisnis diharapkan mampu memberi dorongan baru dalam pengelolaan SDM di perusahaan.
Peningkatan kompetensi dan keterampilan tenaga kerja menjadi salah satu fokus, terutama di tengah perubahan teknologi yang cepat. Pelatihan dan pengembangan yang berkelanjutan menjadi syarat untuk menghasilkan tenaga kerja yang handal dan siap menghadapi tantangan.
Selain itu, menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kreativitas dan inovasi menjadi kunci untuk menarik talenta-talenta terbaik di bidang energi. Kerjasama yang kuat antara manajemen dan karyawan diharapkan dapat menciptakan suasana yang produktif dan kondusif.
Strategi Menghadapi Tantangan Energi di Masa Depan
Di tengah tantangan global yang terus berkembang, perusahaan perlu menyiapkan strategi adaptif untuk menghadapi volatilitas pasar energi. Diversifikasi produk dan investasi dalam teknologi mutakhir menjadi pilihan yang strategis.
Perusahaan juga perlu memperhatikan aspek keberlanjutan dalam pengembangan proyek-proyek baru. Dengan memprioritaskan keberlanjutan, perusahaan tidak hanya dapat memenuhi standar regulasi tetapi juga memenuhi harapan masyarakat.
Pemanfaatan teknologi informasi dalam pengambilan keputusan dan operasional menjadi sangat penting. Penggunaan data analitik untuk mengerti perilaku pasar dapat membantu perusahaan dalam merumuskan strategi yang lebih efektif.
Dalam kesimpulannya, dengan susunan direksi baru di PT Pertamina Hulu Energi, ada harapan baru untuk transformasi dan inovasi dalam industri energi. Melalui visi dan misi yang jelas, perusahaan diharapkan dapat tumbuh dan berkembang, serta memberikan kontribusi signifikan bagi ketahanan energi nasional.