www.radarharian.id – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk baru saja melakukan perubahan signifikan dalam jabatan puncaknya. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, Riduan resmi ditunjuk sebagai Direktur Utama yang baru, menggantikan Darmawan Junaidi setelah menjalani proses evaluasi yang mendalam.
Perubahan ini diharapkan dapat membawa inovasi dan pertumbuhan baru bagi Bank Mandiri. RUPSLB berlangsung di Assembly Hall Menara Mandiri I pada 4 Agustus 2025, menandai awal era baru bagi lembaga keuangan ini.
Kita akan menjelajahi lebih dalam tentang sosok Riduan dan pencapaian yang mengantarkannya hingga posisi ini. Profil dan perjalanan kariernya menawarkan wawasannya sendiri tentang bagaimana ia siap memimpin sebuah institusi besar seperti Bank Mandiri.
Baca juga: Profil Henry Panjaitan, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri yang baru
Profil Riduan dan perjalanan kariernya
Riduan lahir di Palembang pada tahun 1970 dan kini berusia 55 tahun. Sejak awal karier, ia telah menunjukkan dedikasi yang tinggi dalam bidang perbankan dan memiliki pendidikan yang solid dengan gelar Sarjana dan Magister di Akuntansi dari Universitas Sriwijaya.
Riduan memulai kariernya sebagai Auditor Internal di PT Bank Dagang Negara dari 1996 hingga 1999. Dengan tekad dan keahlian yang dimilikinya, ia bergabung dengan Bank Mandiri pada tahun 1999 dan mulai menapaki berbagai jabatan strategis.
Selama di Bank Mandiri, Riduan mengemban berbagai posisi penting, dari Direktur Keuangan hingga Direktur Corporate Banking. Pengalaman ini membentuknya menjadi sosok pemimpin yang berpengalaman dalam audit, perbankan, dan ekonomi.
Sebelum menjabat sebagai Wakil Direktur Utama pada Maret 2025, Riduan pernah mengisi posisi sebagai Direktur Keuangan dan Investasi di PT Askes, yang kini dikenal sebagai BPJS Kesehatan, antara tahun 2013 hingga 2016. Posisi ini memberinya pemahaman yang mendalam tentang sektor kesehatan dan keuangan.
Perjalanan karier Riduan di Bank Mandiri terus menunjukkan jalur yang sukses, dimulai sebagai Komisaris di PT Mandiri Sekuritas pada tahun 2016. Ia kemudian ditunjuk sebagai Regional CEO II Sumatera 2, menjadikannya pemimpin yang lebih berpengalaman lagi.
Dari tahun 2017 hingga 2019, Riduan menjabat sebagai Senior Executive Vice President (SEVP) Middle Corporate di Bank Mandiri. Tugas ini melibatkan pengelolaan segmen menengah yang sangat penting dalam strategi pertumbuhan bank.
Pada tahun 2019, Riduan dilantik sebagai Direktur Commercial Banking, dimana ia bertanggungjawab pada pengembangan layanan perbankan untuk segmen komersial. Ia mampu mengidentifikasi peluang pasar dan menjadikan Bank Mandiri salah satu lembaga keuangan terkemuka.
Pada Maret 2025, Riduan kembali ke posisi lebih tinggi sebagai Wakil Direktur Utama Bank Mandiri. Pengalamannya di berbagai bidang menjadikannya kandidat yang ideal untuk posisi Direktur Utama, dan ia resmi menduduki posisi tersebut pada 4 Agustus 2025, setelah melalui proses pemilihan yang ketat.
Pengangkatan Riduan diharapkan membawa dampak positif bagi masa depan Bank Mandiri, baik di dalam negeri maupun dalam perbankan global. Dengan rekam jejaknya yang mengesankan, ia memiliki keahlian yang tepat untuk memimpin perusahaan menuju tujuan jangka panjang yang lebih ambisius.
Baca juga: RUPSLB angkat Riduan jadi Dirut Bank Mandiri, Henry Panjaitan Wadirut
Strategi dan visi Riduan untuk Bank Mandiri ke depan
Di bawah kepemimpinan Riduan, Bank Mandiri memiliki peluang untuk mengimplementasikan berbagai strategi inovatif. Salah satu fokus utama adalah meningkatkan layanan digital yang semakin dibutuhkan di dunia modern saat ini.
Dunia perbankan terus bertransformasi, dan Bank Mandiri berkomitmen untuk tidak tertinggal. Riduan berencana untuk memperkuat platform digital sehingga dapat memberikan kemudahan akses bagi nasabah dan meningkatkan efisiensi pelayanan.
Lebih dari itu, Riduan juga memperhatikan pentingnya pengembangan sumber daya manusia. Dengan meningkatkan kompetensi pegawai, dia yakin bisa menciptakan tim kerja yang lebih produktif dan inovatif.
Riduan mengingatkan bahwa inovasi tidak hanya terfokus pada teknologi semata, tetapi juga pada layanan yang lebih personal. Nasabah yang merasa diperhatikan akan lebih loyal dan merekomendasikan layanan bank kepada orang lain.
Dengan pengalamannya di berbagai posisi prioritas, Riduan bertekad membawa Bank Mandiri menjadi lembaga keuangan yang lebih berdaya saing, tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga global. Inisiatif untuk memperkuat posisi Bank Mandiri di pasar akan berlaku efektif di masa depan.
Peran dan kontribusi Riduan dalam industri perbankan
Riduan bukan hanya seorang pemimpin di Bank Mandiri, tetapi juga merupakan tokoh penting dalam industri perbankan Indonesia. Dengan segudang pengalaman, ia berkontribusi terhadap pengembangan kebijakan perbankan yang lebih baik.
Keahliannya di bidang audit dan keuangan membuatnya menjadi mitra yang berharga dalam diskusi tingkat tinggi. Keterlibatannya dalam berbagai forum industri akan membantu membentuk arah kebijakan perbankan nasional ke depan.
Riduan juga menekankan pentingnya kolaborasi antara bank dan layanan keuangan non-bank. Sinergi ini diyakini mampu memperluas akses layanan keuangan untuk masyarakat yang lebih luas, terutama di daerah terpencil.
Dengan berbagai inisiatif yang ia pimpin, Riduan ingin memastikan bahwa Bank Mandiri mampu merespons kebutuhan pasar dengan cepat. Fleksibilitas dan adaptasi adalah kata kunci yang ditekankan dalam setiap strateginya.
Pemberdayaan UMKM juga menjadi bagian dari fokus utama Riduan dalam mengembangkan layanan. Ia percaya bahwa sektor ini merupakan tulang punggung perekonomian dan membutuhkan dukungan maksimal dari lembaga keuangan.
Prospek Bank Mandiri di bawah kepemimpinan Riduan
Proyeksi kedepan untuk Bank Mandiri di bawah jajaran kepemimpinan Riduan terlihat cukup cerah. Dengan berbagai rencana strategis, institusi ini diharapkan mampu menjadi yang terdepan dalam layanan perbankan di Indonesia.
Riduan berjanji untuk mengoptimalkan penggunaan teknologi guna memperkuat daya saing yang ada, baik dari segi layanan maupun efisiensi operasional. Transformasi digital menjadi bagian inti dari visi panjang yang ingin diwujudkan.
Ke depan, Riduan juga bertekad untuk meningkatkan komunikasi dan transparansi kepada para pemangku kepentingan. Baik nasabah maupun investor akan terus dilibatkan dalam setiap langkah yang diambil oleh bank.
Dengan mempertahankan integritas dan profesionalisme yang tinggi, Riduan yakin perubahan ini akan membawa Bank Mandiri mencapai target pertumbuhan yang lebih signifikan. Harapan besar tertumpu padanya untuk membawa bank ini ke level yang lebih tinggi.
Pada akhirnya, komitmennya untuk menciptakan nilai lebih tidak hanya bagi nasabah tetapi juga bagi seluruh ekosistem keuangan di Indonesia, menjadi salah satu alasan mengapa Riduan diharapkan untuk sukses dalam memimpin Bank Mandiri.