www.radarharian.id – Setiap tahun, tanggal 12 Juli diperingati sebagai Hari Koperasi Indonesia. Momentum ini tidak hanya sekadar perayaan, tetapi juga menjadi pengingat tentang pentingnya peran koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Peringatan ini mengakar dari sejarah panjang yang dimulai pascakemerdekaan, dan kongres-kongres penting yang membentuk fondasi pergerakan koperasi di tanah air. Melalui peringatan ini, masyarakat diingatkan akan nilai-nilai gotong royong dan kolaborasi yang menjadi ciri khas budaya Indonesia.
Menurut catatan sejarah, hari bersejarah tersebut ditetapkan berdasarkan diselenggarakannya Kongres Koperasi Nasional pertama pada 12 Juli 1947 di Tasikmalaya, Jawa Barat. Kongres ini dihadiri berbagai elemen yang berkomitmen untuk memperkuat gerakan koperasi di Indonesia.
Kongres Koperasi pertama telah melahirkan beberapa keputusan penting, antara lain pendirian Sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia (SOKRI) yang menjadi penanda awal penguatan gerakan koperasi. Pemilihan Tasikmalaya sebagai lokasi kongres juga memiliki latar belakang historis, mengingat pada saat itu Bandung sedang dalam masa okupasi Belanda.
Baca juga: Ekonom ingatkan pentingnya mitigasi risiko dalam pendanaan Kopdes
Rintisan Koperasi di Tanah Air
Gerakan koperasi di Indonesia berakar jauh sebelum tahun 1947. Pada tahun 1896, Patih Raden Aria Wiria Atmaja menjadi pelopor dengan mendirikan koperasi kredit bagi pegawai negeri di Purwokerto, Jawa Tengah. Langkah ini terinspirasi oleh sistem koperasi kredit yang sudah lebih dulu sukses di Jerman.
Dukungan terhadap gagasan Patih Wiria Atmaja datang dari De Wolff van Westerrode, seorang asisten residen Belanda. Ia mendorong pembentukan Bank Pertolongan yang menyediakan akses kredit kepada masyarakat, sebagai upaya untuk memberikan solusi terhadap kesulitan finansial rakyat kecil.
Dengan perpaduan budaya gotong royong dan nilai kekeluargaan, konsep koperasi mulai mendapat dukungan luas di kalangan masyarakat. Pemerintah Hindia-Belanda pun merasa perlu mengeluarkan peraturan terkait koperasi sebagai respons terhadap perkembangan ini, meskipun realisasi dan kemajuan baru terlihat setelah Kongres Koperasi pertama.
Baca juga: Mendes: Kopdes diluncurkan oleh Presiden pada 19 Juli di Klaten
Peran Mohammad Hatta dalam Pengembangan Koperasi
Tidak bisa dipungkiri bahwa Mohammad Hatta memainkan peran yang sangat penting dalam perkembangan koperasi di Indonesia. Dalam Kongres Koperasi kedua yang dilaksanakan pada 15-17 Juli 1953, beliau dianugerahi gelar Bapak Koperasi Indonesia. Kontribusinya dalam memperjuangkan ekonomi rakyat melalui koperasi sangat diakui dan diapresiasi.
Salah satu pidato terkenalnya pada peringatan Hari Koperasi 12 Juli 1951 menekankan pentingnya koperasi sebagai tulang punggung ekonomi rakyat. Pidato ini menjadi pemicu semangat bagi komunitas koperasi untuk terus bergerak maju demi kesejahteraan bersama.
Peraturan kemudian diperkuat melalui Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1967 yang menegaskan posisi koperasi sebagai organisasi ekonomi rakyat. Undang-undang ini menekankan pentingnya koperasi sebagai wadah bagi masyarakat untuk saling membantu dan bekerja sama dalam kegiatan ekonomi.
Baca juga: Menkop ajak perempuan jadi tulang punggung ekonomi desa
Esensi Koperasi Sebagai Simbol Gotong Royong
Seiring berjalannya waktu, semangat gotong royong semakin tampak sebagai pondasi dalam memperkuat perekonomian rakyat. Hari Koperasi Indonesia yang diperingati setiap tahun menjadi pengingat akan vitalnya koperasi sebagai instrumen pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Melalui koperasi, masyarakat diharapkan dapat meraih kesejahteraan secara kolektif. Dengan mengedepankan prinsip-prinsip kerjasama dan saling mendukung, koperasi menjadi wadah yang mampu menjawab tantangan ekonomi di masa modern ini.
Semangat yang diwariskan oleh para pendiri bangsa menjadi sumber inspirasi bagi pengembangan koperasi ke depan. Dalam era yang terus berubah, koperasi diharapkan tetap relevan dan berkontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara luas.
Baca juga: Kemenkop ajak PKK memperkuat Koperasi Desa Merah Putih