Di tengah dinamika industri, perubahan pemimpin sering kali menjadi sinyal perubahan strategi bagi perusahaan. Pada 28 April 2025, sebuah rapat umum yang berpengaruh diadakan untuk mengangkat Djap Tet Fa sebagai Presiden Direktur, menggantikan Santosa yang telah menjabat selama hampir delapan tahun. Perubahan ini bukan sekadar pergantian posisi, tetapi juga langkah strategis untuk memperkuat tata kelola perusahaan dalam industri kelapa sawit yang penuh tantangan.
Mengamati sejarah dan pengalaman yang dimiliki Djap Tet Fa, kita bisa melihat bahwa pemilihannya bukan tanpa alasan. Dengan latar belakang pendidikan yang solid di bidang statistik dan administrasi bisnis, serta pengalaman luas di berbagai lini bisnis, dia diharapkan mampu menghadapi tantangan yang ada.
Perjalanan Karir Djap Tet Fa yang Menginspirasi
Djap Tet Fa lahir pada 12 Mei 1976 dan merupakan alumni dari Universitas Gadjah Mada. Karirnya dimulai sebagai Treasury Division Head di PT Federal International Finance pada tahun 2009. Kariernya yang menjanjikan di Grup Astra tak lepas dari kepercayaannya untuk mengemban tugas yang lebih strategis. Sebelum menjabat sebagai Presiden Direktur Astra Agro Lestari, ia memegang berbagai posisi penting, termasuk Presiden Direktur di PT Astra Digital dan PT Astra Tol Nusantara.
Pada periode tersebut, Djap tidak hanya berkontribusi dalam pengembangan perusahaan, tetapi juga menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan dan inovasi di dalam bisnis. Pengalamannya di sektor infrastruktur dan digitalisasi memberikan perspektif berharga dalam memimpin perusahaan yang beroperasi di sektor yang berkelanjutan ini.
Meningkatnya Kinerja Astra Agro dalam Iklim Industri yang Menantang
Seluruh tantangan yang dihadapi industri kelapa sawit, termasuk isu lingkungan, ternyata tidak menyurutkan langkah Astra Agro untuk mencatatkan kinerja yang positif. Laporan keuangan yang baru dirilis menunjukkan laba bersih sebesar Rp1,14 triliun, yang meningkat 8,67 persen dibandingkan tahun lalu. Angka ini sejalan dengan pertumbuhan pendapatan yang mencapai Rp21,82 triliun, meningkat 5,2 persen dari sebelumnya.
Pencapaian ini menjadi bukti bahwa strategi bisnis yang diterapkan, termasuk upaya untuk menerapkan praktik berkelanjutan, mampu memberikan dampak yang signifikan. Di tengah berbagai tantangan, perusahaan tetap berkomitmen untuk bertransformasi dan meningkatkan daya saingnya. Dengan Djap Tet Fa di pucuk pimpinan, diharapkan ada inovasi baru yang mampu mendongkrak kinerja dan reputasi perusahaan, terutama dalam industri kelapa sawit yang semakin ketat persaingannya.
Dengan catatan positif ini, Astra Agro diharapkan tidak hanya menjadi pemimpin dalam industri kelapa sawit, tetapi juga sebagai pelopor dalam menerapkan praktik pertanian yang berkelanjutan, sejalan dengan harapan pemerintah dan masyarakat. Keberadaan pemimpin yang visioner seperti Djap Tet Fa tentunya akan membawa perusahaan menuju arah yang lebih baik, mengoptimalkan kinerjanya sambil menjaga integritas lingkungan.